skip to main | skip to sidebar

Pages

  • HOME

dunia oelan

THE 6th AGRINEX EXPO 2012 – REUNI HANTER

09.12 | Publish by antara seni dan cerita




Jakarta – Kegiatan Agrinex Expo 2012 yang berlangsung dari tanggal 30-31 Maret dan 01 April 2012 terselenggara berkat kerjasama antara IPB, Perfomax, Kementerian Pertanian dan Yayasan Coop Indonesia. Agrinex Expo 2012 yang mengusung tema “Agribusiness for All” diharapkan dapat mengembangkan agribisnis di Indonesia yang benar-benar dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Institut Pertanian Bogor (IPB) sendiri memamerkan 131 produk inovasi penelitian yang masuk dalam Bussines Innovation Center (BIC), Kementerian Riset dan Teknologi di Agrinex Expo 2012. Produk-produk yang ditampilkan diantaranya pengeringan “3 In 1″ sederhana, biodigester portabel penghasil biogas, gedhek (dinding bambu) modern, papan semen gipsum dari tanaman kenaf, rolling oil berbahan dasar minyak jarak, sawit dan produk lainnya.
Menteri Pertanian Dr. Suswono dalam pembukaan Agrinex Ekspo ke-6 di Jakarta Convention Center (JCC) Jumat (30/3/2012) mengatakan bahwa program pembangunan pertanian merupakan upaya untuk memfasilitasi dan mendorong usaha pertanian sehingga memiliki nilai tambah dan daya saing yang tinggi baik di pasar domestik maupun internasional yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani.
Pada kesempatan kali ini juga digelar acara Reuni Hanter-the 6th agrinex expo. Acara ini dihadiri juga oleh menteri pertanian RI, Dr. Suswono, yang juga merupakan salah satu alumni IPB. kegiatan Agrinex Expo 2012 yang bertempat di Hall A dan B Jakarta Convention Center (JCC) ini secara keseluruhan berlangsung dengan baik. [OE]


0 komentar

ROADSHOW BEDAH EDITORIAL GOES TO IPB

05.08 | Publish by antara seni dan cerita

ROADSHOW BEDAH EDITORIAL GOES TO IPB
‘Negeri Kaya Nan Rawan Pangan’

Rabu (14/3) – Indonesia mendapat predikat sebagai negara yang memiliki varian tanaman pangan paling beragam di dunia. Indonesia yang berada pada garis khatulistiwa ini, merupakan negeri yang kaya namun predikat tersebut tidak begitu saja membuat warganya cukup akan ketersediaan pangan. Data Kementerian Pertanian menyebutkan saat ini daerah rawan pangan di Tanah Air sekitar 4,5%, terutama berada di Indonesia bagian timur. Berdasarkan global hunger index (indeks kelaparan dunia), yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa, dari lima kategori ('sangat mengkhawatirkan', 'mengkhawatirkan', 'serius', 'moderat', dan 'rendah'), Indonesia termasuk negara yang berkategori 'serius' terancam rawan pangan. Kategori 'serius' rawan pangan tersebut tergolong buruk karena hanya satu tingkat di atas kategori khususnya Indonesia, Metro TV dan Media Indonesia (MI) kembali menggelar acara Road Show Bedah Editorial Goes to Campus, yang kali ini bertempat di Auditorium Andi Hakim Nasution, Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Jawa Barat.

Road Show Bedah Editorial Goes to Campus ini dihadiri oleh Direktur Pemberitaan Metro TV Suryo Pratomo sebagai pembicara, presenter Metro TV Gadiza Fauzi sebagai moderator, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Herry Suhardiyanto MSc, Direktur Pemberitaan Media Indonesia Usman Kansong, dosen IPB, mahasiswa, dan undangan ini mengangakat tema ‘Negeri Kaya Nan Rawan Pangan’. Acara ini juga dimeriahkan performance dari Gentra Kaheman, pembagian doorprize, serta lomba membaca berita.

Menurut Usman Kansong (Direktur Pemberitaan Media Indonesia) pada sambutannya, editorial merupakan pendapat yang didasarkan pada fakta yang terjadi sebenarnya yang bersifat subjective. Ukuran untuk memandang suatu object antara satu orang dengan yang lain jelas akan berbeda. Konsep editorial yang dibuka ke public itu tergolong baru dan seharusnya terus dikembangkan. Hal ini akan sangat membantu dalam menilai sesuatu object secara lebih luas, dan menggali lebih dalam tentang fakta-fakta yang ada di dalamnya.

Ya, Indonesia yang berada pada kategori 'serius' terancam rawan pangan ini mengundang banyak kontroversi. Indeks kelaparan dunia itu menunjukkan 122 negara masih dalam tahap berkembang dan transisi. Sebanyak 29 negara masih memiliki tingkat kelaparan yang 'sangat mengkhawatirkan' dan 'mengkhawatirkan', antara lain Burundi, Chad, Republik Demokratik Kongo, dan Eritrea. Sebagian besar negara-negara dengan kategori 'mengkhawatirkan' berada di Sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan. Itu berarti negara-negara tersebut hanya satu tingkat lebih jelek jika dibandingkan dengan Indonesia dalam hal rawan pangan.

Bagi negara-negara di Afrika dengan varian tanaman pangan terbatas, ancaman rawan pangan dapat dianggap wajar. Akan tetapi, bagi Indonesia yang memiliki keragaman jenis tanaman pangan, ancaman rawan pangan merupakan ironi. Thailand yang notabene mendapat pasokan pupuk dari Indonesia malah lebih unggul sektor pertaniannya dibandingkan Indonesia sendiri. Bahkan Raja Thailand jelas mengungkapkan kepada ibu Megawati, yang pada saat itu masih menjadi presiden Republik Indonesia, bahwa Thailand mempelajari pertanian itu dari Indonesia.

Suryo Pratomo atau lebih akrab dipanggil Bung Tomi mengatakan, “kemana passion pertanian kita? Orang-orang Indonesia sekarang seakan lebih bangga jadi tukang ojek dibandingkan menjadi petani”. Grand design untuk Indonesia itu sudah masalah klasik. Indonesia dituntut berubah menjadi modern kearah sektor industri, tetapi seakan melupakan pertanian. Padahal Soekarno (Presiden Pertama Republik Indonesia) pernah berkata bahwa soal makan untuk rakyat adalah soal hidup atau mati. Berbeda dengan Indonesia, Cina telah menjadi negara industri (pada bagian timur) yang tetap menjaga sektor pertaniannya (pada bagian barat). Jika di Indonesia bisa 2-3 kali panen dalam satu tahun, di Cina hanya satu kali dalam satu tahun. Bukankah ini sebuah ironi?

Banyak petani menjerit karena mereka membeli sarana produksi dengan harga pasar. Tetapi ketika mereka menjual gabahnya, harga jual sudah dipatok oleh pemerintah yang nilainya sangat rendah. Indonesia menjadi produsen pupuk, tetapi petani kita masih sulit mendapatkan bantuan pupuk. Kondisi real di lapangan jelas berbeda ketika kita melihat bagaimana kebijakan-kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah. Banyak lembaga-lembaga dibuat secara khusus, namun jika kita mengevaluasi hal tersebut tidaklah efektif malah makin membuat anggaran dana membengkak. “Indonesia ibarat tikus yang mati dalam lumbung padi,” tambah Bung Tomi.

Media Indonesia menambahkan, penyebab masalah ini adalah kebijakan pangan nasional yang banyak salah. Di antaranya 'penyeragaman' makanan pokok, yakni beras, yang kian tidak terkendali. Di sisi lain, lahan untuk menyemai padi terus tergerus. Hampir tidak ada sudut di negeri ini yang tidak mengonsumsi nasi. Padahal, dulu kita mengenal warga Madura dengan makanan pokok jagung dan warga Maluku sagu. Semua kearifan lokal itu punah. Akibatnya, ketika persediaan beras menipis dan panen padi gagal, rawan pangan pun tak terelakkan. Karena itu, kebijakan pangan nasional harus serius untuk mendiversifikasikan pangan. Kebijakan pangan yang salah lainnya adalah lebih mementingkan ekspor, padahal kebutuhan dalam negeri belum tercukupi. Indonesia yang kaya laut, misalnya, ternyata defisit ikan hingga 1 juta ton per tahun. Tidak sinkronnya pemerintah pusat dengan pemerintah daerah juga berdampak pada implementasi kebijakan pangan yang dibuat. Bung Tomi menambahkan bahwa kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusianya, dan kemampuan pemimpinnya dalam menentukan tujuan dan arah negaranya berkembang.

Ancaman rawan pangan memang bukan monopoli Indonesia. Namun, kita berbeda dengan negara-negara lain yang lebih sigap mengantisipasi ancaman tersebut. China, Filipina, bahkan Thailand dan Vietnam yang menjadi lumbung beras sudah memulai gerakan mengamankan cadangan pangan dalam negeri mereka dari ancaman pangan. Tapi di sini, yang terjadi masih masalah soal apakah benar kita surplus beras atau tidak. Bahkan, kita masih terjebak dalam perdebatan soal benar-tidaknya negeri ini rawan pangan. Kita harus benar-benar fokus pada sektor pertanian. Passion pertanian itu sangat penting untuk mendorong inovasi-inovasi dalam pengembangan sektor pertanian. Sehingga kebijakan-kebijakan yang dibuat dapat membuat Indonesia kearah yang lebih baik lagi. [OE]

Label: media indonesia, metro tv, roadshow bedah editorial 0 komentar

Keluh dan Kesah Penelitian..

02.49 | Publish by antara seni dan cerita

Kalo kata orang yang namanya penelitian itu sama aja kayak cobaan hidup. Kita bisa ketawa, bisa seneng, bisa nangis, bisa sedih, bisa galau, bisa bosen, bisa semangat, bisa lelah.. lebih berwarna daripada hanya sekedar kuliah. Kalo kita penelitian satu tim, kita bisa tahu sifat dan pemikiran masing-masing. Ga Cuma itu, kita juga harus bisa menjaga emosi kita supaya ga ngaruh ke penelitian. Model penelitian juga macem-macem. Ada yang penelitiannya ide sendiri, ada yang ikut proyek dosen, ada yang dari dana hibah dan sebagainya. Tingkat keruwetan penelitian itu sendiri tergantung dari jenisnya tadi, tapi juga dipengaruhi oleh dosen pembimbingnya, dan teman setim kalo penelitiannya banyakan orang.

Jenis cobaannya macem-macem. Misalnya ada temen gue yang belum selesai penelitian gara-gara harus diulang lagi- diulang lagi. Atau masalah pada kondisi keuangan? Bisa aja. Tapi paling sering ya kalo kerja tim, banyak konflik didalamnya. Mungkin kalo diliat dari luar biasa aja, tapi pas tahu ceritanya baru engeh ternyata kayak gitu. Misal kayak temen gue, mereka 4 orang satu tim. Tapi pas yang satu kelar parameter, entah kemana orangnya. Pas yang satu lagi mau ngamatin parameter, dia harus beli objeknya ke temennya sendiri. Aneh memang.

Kalo lo tanya ke gue gimana penelitian gue? Berwarna sob. Gue udah ganti penelitian dari ternak domba dan akhirnya ke ternak ayam. Kayaknya emank takdir gue balik lagi balik lagi ke ayam. Dulu dua penelitian kreativitas mahasiswa kelompok gue ayam semua. Nah, jodoh emank ga kemana sob. Penelitian gue proyek dosen, jadi harus ngikutin kemana gerak dosen dan owner nya. Ya begitulah, kalo owner maunya gini ya harus gini, kalo dosennya mau gitu ya harus gitu. Gitu nya itu pernah hampir keterlaluan. Waktu itu kan harus buat pakan, nah buatnya kan pake mesin pellet dan mesin crumble. Mesinnya udah ngadat-ngadat terus, jadilah kita buat secara manual dengan tenaga otot. dan pas harus di crumble kan ga bisa, nah kita disuruh ngeremukin tuh pakan secara manual juga alias ‘crumble handmade’. Ya allah itu tuh pas banget udah capek bikin pakan secara manual, eh disuruh dicrumble secara manual juga. Udah lemes banget waktu itu. Dan pelletnya kan keras ya sob, jadi pas diremukin ga remuk-remuk, yang ada tangan pada lecet-lecet sob. Ampun.

Atau pas hari ke 18 pas banget pakan starter abis, yg ada pakan finisher (kalo diliteratur udah pas) tapi tahu-tahu dosennya marah-marah. Ga Cuma ke mahasiswanya, tapi juga ke dosen yang ahli unggasnya. Duh bingung sob. Emang sih ikut proyek katanya ga ngeluarin apa-apa. Tapi ini gue ma tim yg lain udah abis banyak, ga hanya transport yang membengkak karena gue tiap pagi sebelum matahari terbit harus naik ojek ke kandang yang nun jauh disana, tapi juga nyiapin konsumsi atau minum gitu, analisa bahan dan lain-lain harus dibayar dulu. ya harus ada bon nya dulu baru diganti. Tapi tapi kita kan masih mahasiswa sob, pendapatan dari mana kalo dikeluarin terus? Ya semacam ada SDM tapi tidak dimanajemen dengan baik, kurang diperhatikan. Uang yang harusnya bisa keluar langsung aja, tapi keluarnya sedikit-sedikit. Bingung sob, kalo pas ga megang uang gimana coba? Bingunglah.

Dosen atau owner paling datang sekali-sekali. Nah yang paling kerasa ya orang-orang yang satu tim sama kita sob. Gue tiap pagi dating naik ojek sebelum matahari bener-bener terbit. Nah temen gue? Datang jam 7 kurang sob. Kalo gue telat bangung, telat semua, dan gag tahu akan selesai jam berapa tuh piketnya. Dan sumpah kerasa banget naik ojek tiap pagi dengan bayar 7rb selama penelitian yang hampir dua bulan ini. Itu baru berangkat sekali sob, kalo piketnya 2-3 kali sehari? Nah bingung kan. Uang makan gue aja ampe harus diirit-irit banget. Yang biasanya bisa lebih di akhir minggu, ini kurang sob, malah habis sebelum waktunya. Ehm begitulah. Dan lo tahu sob? Punya badan ‘gede’ dan ‘kuat’ tuh kadang gag enak. Orang-orang pasti bakal ngangep lo kuat ngapa-ngapain dan ga punya rasa lelah atau ga perlu bantuan. Kalo lo bilang ga enak badan atau sakit pasti gag ada yang percaya. Bener deh, GAG ADA YANG PERCAYA. Sedih. Disaat gue misalnya ga dateng karena emang lemes banget, rasanya orang-orang menilai berdosa banget, ko tega ga dateng. Kalo kebalikannya? Biasa aja. Jleb. Emang kadang terpikir hidup tuh ga adil, tapi masa iya ga adil? Ga mungkin kan. Yaudah mau diapain lagi. Kalo kata Sheila on 7

‘jika hidup terus berputar, biarlah berputar akan ada harapan sekali lagi..’

Atau pas kerja lo ga dinilai sama dosen, owner atau satu tim lo. Jleb banget rasanya. Udah dua kali dosen gue ngecek ke kandanag, dan temen satu tim gue bilang pas udah pada dateng. Kayak hari ini aja misalnya. Siang tadi gue dikostan lagi sakit perut. Temen gue tiba-tiba sms ngajakin ke kandang. Yaudah gue buru-buru siap-siap. Dia sms lagi kalo ada dosen dan ownernya. Jleb banget. Gue udah buru-buru dateng naik ojek. Sampe san ague sms berkali-kali ke dia buat ke depan ke tempat gue dulu nyamper gue biar kedalemnya bareng, karena kan ga enak y ague dateng telat tiba-tiba masuk. Tapi ga dibales. Gue misscallin ga diangkat. Yaudahlah gue tunggu didepan sendirian kayak orang aneh sampe akhirnya pada pulang. Dan tatapan dosen dan owner gue ya gitu kayak ga nganggep gue, kayak bukan siapa-siapa, padahal gue nyapa mereka. Jleb banget. Dan temen satu tim gue dan yang katanya ‘asisten peneliti’ keluar sambil senyum-senyum ketawa-ketawa dan malah ngeledek gue yang lagi pake pakaian ala mau basket. Tahu rasanya sob?? Sedih banget. Padahal satu tim sob. Gue ga tahan udah sampe puncak sob, pas mereka pergi gue ga bsia nahan perasaan gue lagi. Dan akhirnya keluar juga tuh air mata. Dan untung lagi ada pertandingan volley kelas, gue langsung minta tolong temen gue jemput gue buat ke lapangan buat jadi supporter. Mantep sob, bisa teriak-teriak dengan puas. Suara gue ampe abis. Gue keluarin aja sekalian emosi gue ke teriak-teriak dukung anak-anak kelas. Dan alhamdulliah kelas gue menang. Well, hidup emank kadang gitu sob, jadi orang yang kuat itu harus bener-bener kuat. Aneh rasanya kalo kita pas banget drop, sedih, bahkan kalo ampe nangis. Berasa jadi bocah dan lenjeh banget. Dan gue ga suka sama tipekal bocah, lenjeh atau yang kayak gitulah. Harus bisa bagi-bagi waktu buat ngejalanin kerjaan gue semester ini selain penelitian, ngasprak, basket buat dekan cup, film documenter buat IAC ataupun eagle awards. Bukannya gue ga focus penelitian, tapi gue mau balance sob, kerjaan dan hobby harus balance, itulah gue. Life still go on.. kadang kita diatas, kadang kita dibawah, kadang kita juga dianggap ga ada, tapi selama kita ada, berarti kita harus nikmatin hidup, paling enggak kita udah coba ngelakuin yang terbaik yang bisa dilakuin.. intinya harus tetep semangat! Titik.

0 komentar

KALA KAU BERPIKIR..

04.58 | Publish by antara seni dan cerita

‘Tuhan memberikan apapun yang akan kau butuhkan, bukan apa yang kau minta’, begitu kata sebagian banyak orang. Tapi tahukah kah kau, terkadang Tuhan juga akan mengabulkan apa yang pernah kau inginkan atau kau ucapkan. Entah kau pernah berucap
‘bagaimana ya rasanya kalo ada ditempat dan situasi yang sama dengan dia’..
‘enak kali ya kalo sakit, bisa diperhatiin’..
‘masalah kayak gitu mah gampang’..
atau banyak hal lain yang biasanya mudah saja terucap atau terpikirkan oleh kita. Padahal kenyataannya tidak demikian adanya.
Ambil contoh saja kalo kita berpikiran ‘enak kali ya kalo sakit, bisa diperhatiin’..

Kalo kita berpikiran lebih jauh,, kalau kita sakit, kita tidak bisa melakukan apa yang biasanya kita lakukan, makan-makanan yang biasa kita makan, malah menambah beban orang lain khususnya orang tua, dan malah mengeluarkan biaya-biaya yang seharusnya tidak perlu kita keluarkan. Banyak tugas-tugas tertunda jika kita sakit dan masih banyak hal lainnya yang setidaknya kita mengerti bahwa ‘SAKIT ITU TIDAK ENAK’. Ya, terkadang memang cara seperti ini yang Tuhan lakukan untuk kita mengerti suatu hal, yaitu dengan MENGALAMINYA LANGSUNG. Dengan begitu akan tercipta pola pikir tertentu yang membuat kita (manusia) tidak akan melakukan tindakan yang gegabah atau asal-asalan berpendapat , berpikir, atau melakukan sesuatu.
Seperti kejadian tugas akhir saya. Di pertengahan semester genap lalu saya pernah berdiskusi dengan dosen pembimbing akademik saya tentang tugas akhir ataupun penelitian. Saat itu saya sangat bersemangat untuk merencanakannya, ingat sekali saya, tetapi beliau mengatakan ‘sudah jangan pikirkan sampai kesana dulu, focus yang ini saja dulu’. Well, ada benar nya dan ada salahnya juga. Karena kalau PKM saya waktu itu diteruskan mungkin saya memiliki data yang kacau,. Tetapi salahnya justru membuat semangat saya hilang untuk memikirkan, merencanakan, dan melakukan penelitian tugas akhir. Kamu mungkin tidak akan pernah mengerti kenapa harus dipikirkan seperti itu? Ya, karena pada saat itu teman-teman saya sudah banyak yang merencanakan, mengetag dosen pembimbing skripsi, bahkan sudah ada yang melakukan.

Fine, saya juga masih ada tanggung jawab di organisasi pikirku. Setelah selesai saya akan focus ke tugas akhir pikirku. Tapi tahukah kau ketika kau berpikiran seperti itu, ternyata kau telah membuang kesempatan untuk dekat dengan dosen pembimbing yang cocok denganmu? Kau telah membuang kesempatan untuk mendapat arahan ataupun proyek yang mungkin cocok dengan mu? Atau parahnya kau hanya akan mendapat sisa dosen untuk membimbing tugas akhir mu yang notabene nya adalah dosen yang tidak cocok dengan mu? Yang lebih ekstrim jika kau penelitian menjelang akhir, dan ternyata ketika selesai datamu tidak diterima dan harus mengulang, berarti kamu harus memulainya dari awal lagi dan itu artinya kamu akan tertinggal dengan teman-temanmu?
Dulu diawal semester ganjil, saya kembali bertemu dosen pembimbing akademik saya, dan membicarakan banyak hal hingga merencanakan banyak hal. Tapi tahukah kamu rencana menjelang akhir adalah suatu yang salah? Disaat semua orang sudah hampir mencapai garis tengah, kamu baru akan merencanakannnya. Well, rencana yang belum ada ‘TITLE’ nya sama sekali. Saya dan 2 teman saya, tidak dianjurkan untuk ikut proyek apapun dari dosen, ataupun hanya sekedar ikut dan asal memulai. Akan tetapi di akhir semester proposal harus sudah selesai. What de?! Pasti kalian berpikir aneh. Kami pun pada saat itu berpikir demikian. Bagaimana ceritanya kami merangkai proposal secepat itu tanpa diperkenankan ikut dengan penelitian lain. Waktu terus berjalan dan kami semakin membuang waktu untuk sekedar mencari ide atau topik.

Menjelang pertengahan, satu teman ku menyerah mencari ide dan ikut penelitian S2. Berarti tinggal aku dan temanku. Kami berdua semakin risau dan galau karena waktu terus berputar. Menjelang awal bulan November lalu, kami mendapat kabar tentang info penelitian S3 dari seorang dosen. Dan dengan cepat kami hubungi dan mengikuti petunjuk teknis yang beliau sampaikan. Dengan pernyataan bahwa bahan baku pakan dari lab, bahan baku utama penelitian dari beliau. Segala hal sudaha diurus mulai dari piket kandang pagi siang sore, hingga harus bolos kuliah pagi karena pekerjaan yang dilakukan banyak sekali. Lelah rasanya, baru persiapan tapi perubahan ini itu mulai dari parameter, lama penelitian, ransum dan lainnya kami rasakan. Hingga saat proposal sudah jadi, perlakuan sudah mau dimulai, beliau berkata tidak bisa membimbing kami. Bingung ? jelas lah. Saya kesana kemari mencari info dosen yang bisa membimbing, hingga mendapat ceramahan, dan sebagainya hingga presepsi yang saya tangkap adalah beliau tidak mau kalau bukan menjadi PS 1. Setelah itu, saya sampaikan semua keluh kesah saya terhadap kejadian termasuk beliau yang rencananya menjadi PS 2 saya pada dosen pembimbing akademik saya sekaligus yanga akan menjadi PS 1 saya, dan beliau menyarankan lebih baik cari dosen yang lain kalo gitu jangan beliau. Pusing? JELAS. Satu masalah hampir selesai, malam harinya, dosen yang akan S 3 itu meng sms saya dan teman saya, bahwa kalau bisa bahan utama penelitian ini kami juga ikut mencari dan membeli untuk stok. Nah kan keluar jalur kesepakatan yang tadinya bahan baku utama dari beliau. Tambah pusing? PASTIII. Karena harga 1 lt bahan bakunya 100 rb. Sedangkan dalam penelitian ini hampir memakai hingga 6% dengan ternak berjumlah 12 ekor. Kalau dihitung-hitung bisa mencapai 7 juta an lebih hanya untuk bahan baku utama saja selama penelitian. Belum lagi bahan baku ransum yang tidak biasa digunakan di lab harus dibeli sendiri, seperti halny bungkil kedelai yang harganya cukup mahal. Bisa-bisa untuk penelitian yang kurang lebih selama 2 bulan ini bisa menghabiskan 10 jt hanya untuk saya menamatkan S 1. Apakah logika saya bisa menerimanya? Apakah dana saya mencukupi? Kalau data penelitian ini gagal, berarti harus diulang, lalu berapa biaya lagi yang harus saya keluarkan? TIDAK, logika pemikiran saya tidak dapat menerimanya.

Beliau dengan mudah berkata ,’ sok aja kalo mau diteruskan , kalo kemahalan apa diganti bahan baku utamanya aja juga bisa? Kalo tidak mau meneruskan juga tidak apa-apa. Terserah saja’. Bagaimana jika kalian diposisi yang sama dengan saya dan teman saya? Banyak option yang sebenarnya bisa dilakukan. Tapi saya memikirkan banyak hal termasuk perasaan dosen tersebut. Apa yang harus saya lakukan? Meneruskan atau menyudahinya? Yang saya pikirkan adalah cepatlah kembali wahai pembimbing akademik ku, kami sangat bingung.

Lalu saya melihat lagi yang dulu pernah pembimbing akademik saya berkata, bahwa tidak diperkenankan mengikuti proyek ataupun hal sejenisnya. Mungkin karena hal ini pikirku. Ya, Tuhan menunjukkan pada kami salah satu jawaban kenapa kami tidak diperkenankan untuk sekedar ikut proyek ataupun hal sejenisnya dan lebih baik mempunyai ide sendiri. Dan saya baru paham saat ini, ketika saya berpikir dan ketika saya BENAR-BENAR MERASAKANNYA LANGSUNG.

0 komentar

Dekan Fakutas Peternakan IPB Periode Tahun 2011-2015

08.51 | Publish by antara seni dan cerita

selamat kepada Dr. Ir. Luki Abdullah, M.Sc. Agr yang kembali terpilih menjadi Dekan Fakutas Peternakan Periode Tahun 2011-2015 melalui surat Keputusan Rektor Nomor : 192/I3/KP/2011, tertanggal 21 November 2011. Pelantikan sebagai dekan Fapet IPB dilakukan pada hari Selasa tanggal 22 November 2011 di Lobby Gedung Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Darmaga Bogor. Selamat bertugas untuk pak Luki…

0 komentar

SUTRADARA TERBAIK NOMINASI FFI 2011

08.51 | Publish by antara seni dan cerita

Congrats buat hanung bramantyo yg masuk sebagai Sutradara Terbaik di Nominasi FFI 2011 di dua karyanya : “Tendangan Dari Langit” dan “Tanda Tanya (?)”.. terus berkarya mas.. \(^_^)/ —

0 komentar

PEMILIHAN RAYA FAKULTAS PETERNAKAN IPB

08.48 | Publish by antara seni dan cerita

Pemilihan Raya eksekutif merupakan miniature pesta demokrasi di kampus IPB yang sudah menjadi agenda rutin sebagai mekanisme pemilihan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa baik ditingkat KM IPB maupun di tingkat Fakultas. Teknis pemilihan ketua BEM Fakultas Peternakan dilaksanakan berdasarkan Peraturan yang ditetapkan oleh KPRWD dengan mengacu kepada ketetapan dari Komisi Pemilihan Raya Pusat KM IPB yang disesuaikan dengan kondisi Fakultas. Pemira dilakukan dengan persiapan yang cukup panjang, mengingat kegiatan ini terdiri dari banyak rangkaian acara didalamnya.

Open Reqruitment calon ketua BEM dilaksanakan pada 3-14 Oktober 2011. Tiga orang mahasiswa dari angkatan 46 mengambil formulir calon ketua BEM, namun sampai batas akhir pengumpulan hanya dua orang yang mengumpulkan berkas pendaftaran. Tahapan selanjutnya yaitu verifikasi bakal calon ketua BEM yang dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2011. Hasil verifikasi menyatakan kedua bakal calon dinyatakan lolos verifikasi dan menjadi calon Ketua BEM. Penentuan nomor urut Kedua kandidat ketua BEM dilakukan dengan pengundian nomor. Berdasarkan hasil pengundian, M.Usaid Gharizah dengan nomor urut 1 dan Dofactora Rocky M.I. dengan nomor urut 2.
Masa kampanye dibagi berdasarkan jenis kampanye. Kampanye tulisan dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober-12 November 2011 pukul 21.00 WIB, sedangkan kampanye lisan dilakukan pada tanggal 31 Oktober-12 November 2011 pukul 23.59 WIB. Debat terbuka sebagai salah satu rangkaian kegiatan kampanye lisan pada tanggal 2 November 2011 pukul 10.00 WIB berlangsung sangat meriah dan menuai antusias yang tinggi dari civitas akademik FAPET.

Proses pemungutan suara yang acaranya dipersiapkan dengan baik oleh Panitia Pemilihan Raya (PPRWD) berjalan dengan lancar dan tertib pada tanggal 16 November 2011 dimulai pukul 08.12-17.30 WIB sedikit melebihi batas waktu yang telah ditentukan dikarenakan adanya keterlambatan saksi dan petugas TPS pusat yang di tugaskan di TPS wilayah. Dari hasil pemungutan suara, perolehan suara untuk calon no 1 atas nama M.Usaid Gharizah yaitu 254 suara dan perolehan suara untuk calon no 2 atas nama Dofactora Rocky M.I. yaitu 235 suara. Presentase mahasiswa FAPET yang menggunakan hak suaranya hanya sebesar 63,62 % dengan kelas yang presentase penggunaan hak suara terbanyak sebesar 95, 70 % yaitu kelas IPTP 46.

Penentuan ketua BEM terpilih ditetapkan setelah dilaksanakan sidang pelanggaran yang dilaksanakan satu hari setelah pemungutan suara. Sidang dihadiri oleh KPRWD sebagai peserta utama, ketua DPM, P3WD, perwakilan PPR, Perwakilan Tim Sukses, Calon dan saksi sebagai peserta peninjau. Berdasarkan laporan yang diterima oleh P3WD, calon dengan No urut 1 atas nama M.Usaid Gharizah dilaporkan melakukan pelanggaran yaitu melaksanakan kampanye diluar jadwal yang dilaksanakan oleh KPRWD. Setelah mendengarkan penuturan dari dua orang saksi dan KPRWD memberikan kesempatan kepada calon no 1 dan tim suksesnya untuk melakukan pembelaan, berdasarkan hal tersebut maka KPRWD menyatakan bahwa M..Usaid Gharizah melakukan pelanggaran kampanye berupa pelanggaran sedang. Berdasarkan SK No. 006/TAP/KPRWD/IX/2011 maka yang bersangkutan dikenakan sanksi berupa pemotongan suara 5 % dari total suaranya atau sebesar 12,7 suara. Perolehan akhir suara setelah sidang yaitu No urut 1 M.Usaid Gharizah mendapatkan suara 241,3 dan No urut 2 Dofactora Rocky M.I. mendapatkan suara 235 suara. Setelah sidang, KPRWD menetapkan Ketua BEM Terpilih periode 2011-2012 yaitu M.Usaid Gharizah dari Depetement Ilmu Nutrisi dan Teknologi Peternakan 46. Penandatanganan Surat Kesepakatan Bersama Hasil Sidang pelanggaran ditandatangani oleh Ketua KPRWD, kedua calon dan dua orang saksi sebagai bukti kesepakatan hasil sidang.

copyright panitia Pemira-D

0 komentar
Postingan Lama »
Langganan: Postingan (Atom)

Facebook Badge

Maha Wulandari

Create Your Badge

About Me

Foto Saya
antara seni dan cerita
Menulis itu seperti nafas.. Sedangkan memotret itu jiwa.. Dan musik menjadi nyawa nya..
Lihat profil lengkapku

Followers

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Search Box

About

  • OELAN SITE
Diberdayakan oleh Blogger.
  • Code Test

    Suspendisse neque tellus, malesuada in, facilisis et, adipiscing sit amet, risus. Sed egestas. Quisque mauris. Duis id ligula. Nunc quis tortor. In hendrerit, quam vitae mattis...
    Code Test!
  • Suspendisse neque tellus

    Suspendisse neque tellus, malesuada in, facilisis et, adipiscing sit amet, risus. Sed egestas. Quisque mauris. Duis id ligula. Nunc quis tortor. In hendrerit, quam vitae mattis...
    Suspendisse neque tellus
  • Curabitur faucibus

    Suspendisse neque tellus, malesuada in, facilisis et, adipiscing sit amet, risus. Sed egestas. Quisque mauris. Duis id ligula. Nunc quis tortor. In hendrerit, quam vitae mattis...
    Curabitur faucibus
  • Mauris euismod rhoncus tortor

    Suspendisse neque tellus, malesuada in, facilisis et, adipiscing sit amet, risus. Sed egestas. Quisque mauris. Duis id ligula. Nunc quis tortor. In hendrerit, quam vitae mattis...
    Mauris euismod rhoncus tortor
  • Sed nunc augue

    Suspendisse neque tellus, malesuada in, facilisis et, adipiscing sit amet, risus. Sed egestas. Quisque mauris. Duis id ligula. Nunc quis tortor. In hendrerit, quam vitae mattis...
    Sed nunc augue

Bookmark Us

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Blog Archive

  • ▼  2012 (3)
    • ▼  April (1)
      • THE 6th AGRINEX EXPO 2012 – REUNI HANTER
    • ►  Maret (2)
  • ►  2011 (15)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (4)
  • ►  2010 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (7)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2009 (13)
    • ►  Desember (9)
    • ►  November (4)

Labels

  • media indonesia (1)
  • metro tv (1)
  • roadshow bedah editorial (1)
Copyright (c) 2010 dunia oelan. Design by Template Lite
Download Blogger Templates And Directory Submission.